Kamis, 12 April 2012

RAHASIA HAJAR ASWAD

===========================================================================


Hajar Aswad adalah “batu hitam” yang
terletak di sudut sebelah Tenggara

Ka’bah, yaitu sudut darimana Tawaf
dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis
batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari
surga melalui malaikat Jibril.
Hajar Aswad terdiri dari delapan keping
yang terkumpul dan diikat dengan
lingkaran perak. Batu hitam itu sudah
licin karena terus mener...us di kecup,
dicium dan diusap-usap oleh jutaan
bahkan milyaran manusia sejak Nabi
Adam, yaitu jamaah yang datang ke
Baitullah, baik untuk haji maupun
untuk tujuan Umrah. Harap dicatat
bahwa panggilan Haji telah
berlangsung sejak lama yaitu sejak
Nabi Adam AS. Bahkan masyarakat
Jahilliah yang musyrik dan menyembah
berhala pun masih secara setia
melayani jemaah haji yang datang tiap
tahun dari berbagai belahan dunia.
Nenek moyang Rasulullah, termasuk
kakeknya Abdul Muthalib adalah para
ahli waris dan pengurus Ka’bah. Atau
secara spesifik adalah penanggung
jawab air zamzam yang selalu menjadi
primadona dan incaran para jemaah
haji dan para penziarah. Hadist Sahih
riwayat Tarmizi dan Abdullah bin Amir
bin Ash mengatakan bahwa Rasul SAW
bersabda :
Satu riwayat Sahih lainnya menyatakan:
“ Rukun (HajarAswad) dan makam
(Batu/Makam Ibrahim) berasal dari
batu-batu ruby surga yang kalau tidak
karena sentuhan dosa-dosa manusia
akan dapat menyinari antara timur dan
barat. Setiap orang sakit yang
memegangnya akan sembuh dari
sakitnya”
Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie
dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW
bersabda:
“Allah akan membangkitkan Al-Hajar
(Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia
dapat melihat dan dapat berkata. Ia
akan menjadi saksi terhadap orang
yang pernah memegangnya dengan
ikhlas dan benar”.
Hadis Siti Aisyah RA mengatakan
bahwa Rasul SAW bersabda:
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad
ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia
berasal dari surga dan setiap sesuatu
yang keluar dari surga akan kembali ke
surga sebelum kiamat”.
Berdasarkan bunyi Hadist itulah antara
lain maka setiap jamaah haji baik yang
mengerti maupun tidak mengerti akan
senantiasa menjadikan Hajar Aswad
sebagai ‘target’ berburu …. saya harus
menciumnya. Mencium Hajar Aswad!!!.
Tapi apa bisa? Dua juta jemaah, datang
dimusim haji secara bersamaan dan
antri untuk keperluan dan target yang
sama. Begitu padatnya, maka anda
harus rela dan ikhlas untuk hanya bisa
memberii ‘kecupan’ jarak jauh sembari
melafaskan basmalah dan takbir:
Bismillah Wallahu Akbar.
Hadis tersebut mengatakan bahwa
disunatkan membaca do’a ketika
hendak istilam (mengusap) atau
melambainya pada permulaan thawaf
atau pada setiap putaran, sebagai
mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar
RA. Artinya:
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang
ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad
sambil membaca Bismillah Wallahu
Akbar”.
Lanjutannya dikisahkan bahwa batu
hitam tersebut pernah terkubur pasir
selama beberapa waktu.
◆◆RIWAYATNYA
Dalam riwayat lanjutannya bahwa batu
hitam tersebut pernah terkubur pasir
selama beberapa lama dan secara
ajaib ditemukan kembali oleh Nabi
Ismail AS ketika ia berusaha
mendapatkan batu tambahan untuk
menutupi dinding Ka’bah yang masih
sedikit kurang. Batu yang ditemukan
inilah rupanya yang sedang dicari oleh
Nabi Ibrahim AS, yang serta merta
sangat gembira dan tak henti-hantinya
menciumi batu tersebut. Bahkan, ketika
sudah tiba dekat ka’bah, batu itu tak
segera diletakan di tempatnya. Nabi
Ibrahim AS dan Ismail AS menggotong
batu itu sambil memutari Ka’bah tujuh
putaran.
◆◆DIANGKUT DENGAN SORBAN
MUHAMMAD
Diantara peristiwa penting yang
berkenaan dengan batu ini adalah
yang terjadi pada tahun 16 sebelum
Hijrah (606 M) yaitu ketika suku Quraisy
melakukan pemugaran Ka’bah. Pada
saat itu hampir saja terjadi
pertumpahan darah yang hebat karena
sudah lima hari lima malam mereka
dalam situasi gawat, karena keempat
kabilah dalam suku Quraisy itu terus
bersitegang ngotot pada pendapat dan
kehendak masing-masing siapa yang
mengangkat dan meletakkan kembali
batu ini ketempat semula karena
pemugaran Ka’bah sudah selesai.
Akhirnya muncul usul dari Abu
Umayyah bin Mughirah Al-Mukhzumi
yang mengatakan
”Alangkah baiknya kalau keputusan ini
kita serahkan kepada orang yang
pertama kali masuk masjid pada hari
ini.”
Pendapat sesepuh Quraisy Abu
Umayyah ini disepakati. Dan ternyata
orang pertama masuk pada hari itu
adalah Muhammad bin Abdullah yang
waktu itu masih berusia 35 tahun.
Menjadi rahasia umum pada masa itu
bahwa akhlak dan budi pekerti
Muhammad telah terkenal jujur dan
bersih sehingga dijuluki Al-Amin (orang
yang terpercaya).
Muhammad muda yang organ
tubuhnya yaitu HATI-nya pernah
dibersihkan lewat operasi oleh
Malaikat, memang sudah dikenal luas
tidak pernah bohong dan tidak pernah
ingkar janji. Lalu apa jawaban dan
tindakan Muhammad terhadap usul
itu?
Muhammad menuju tempat
pernyimpanan Hajar Aswad itu lalu
membentangkan sorbannya dan
meletakkan batu mulia itu ditengah-
tengah sorban kemudian meminta
satu orang wakil dari masing-masing
kabilah yang sedang bertengkar untuk
memegang sudut sorban itu dan
bersama-sama menggotongnya
kesudut dimana batu itu hendak
diletakkan. Supaya adil, Muhammad
pulalah yang memasang batu itu
ketempat semula.
RAHASIA HAJAR AL-ASWAD
Kita semua tahu bahwa Hajar Aswad
hanyalah batu yang tidak memberikan
mudorat atau manfaat, begitu juga
dengan Ka’bah, ia hanyalah bangunan
yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa
yang kita lakukan dalam prosesi ibadah
haji tersebut adalah sekedar mengikuti
ajaran dan sunnah Nabi SAW. Jadi apa
yang kita lakukan bukanlah
menyembah Batu, dan tidak juga
menyembah Ka’bah.
Umar bin Khatab berkata “Aku tahu
bahwa kau hanyalah batu, kalaulah
bukan karena aku melihat kekasihku
Nabi SAW menciummu dan
menyentuhmu, maka aku tidak akan
menyentuhmu atau menciummu”
Allah memerintahkan kita untuk
Thawaf mengelilingi Ka’bah dan Dia
pula yang telah memerintahkan untuk
mencium Hajar Aswad. Rasulullah juga
melakukan itu semua, dan tentu saja
apa yang dilakukan oleh beliau pastilah
berasal dari Allah, sebagaimana yang
terdapat dalam firmanNya : “Dan
tiadalah yang diucapkannya itu
menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah
wahyu yang diwahyukan (QS. An-
Najm : 53 ) “.
Hajar Aswad berasal dari surga. Batu
ini pula yang menjadi fondasi pertama
bangunan Ka’bah, dan ia menghitam
akibat banyaknya dosa manusia yang
melekat disana pada saat mereka
melakukan pertaubatan. Tidakkah
orang yang beriman merasa malu, jika
hati mereka menghitam akibat dosa
yang telah dilakukan. Rasulullah
bersabda “Ketika Hajar Aswad turun,
keadaannya masih putih, lebih putih
dari susu, lalu ia menjadi hitam akibat
dosa-dosa anak Adam (HR Tirmidzi).
Lihat Selengkapnya◆

==============================================================

RAHASIA HAJAR ASWAD Rating: 4.5 Diposkan Oleh: r007-

2 komentar: